merupakan dambaan setiap manusia, untuk dapat memiliki keluarga yang bahagia dan harmonis. jalan yang ditempuh oleh tiap tiap manusia tersebut pun bermacam macam, mulai dari yang boleh sampai yang tidak boleh. beruntunglah orang orang yang bisa menjaga harga diri dengan meraih kebahagian melalui jalan yang baik. kebahagian rumah tangga contohnya, merupakan idaman semua orang, dan diantara unsur rumah tangga tersebut adalah suami, istri dan anak. anak yang baek dan taat kepada kedua orang tuanya merupakan salah satu pintu bagi orangtua untuk dapat meraih kebahagiaan dalam berumah tangga atau berkeluarga. dan tidak kalah penting peran orang tua dalam rumah tangga sangat dominan, bagaimana tidak, sebab keduanya adalah pondasi rumah tangga, jika pondasinya kuat, maka kuatlah bangunan rumah tangga tersebut dan sebaliknya jika pondasinya runtuh dan terkikis sedikit demi sedikit, maka tak akan lama bangunan tersebut akan runtuh dengan sendirinya. jadi ketiga unsur tersebut sangatlah erat kaitannya satu sama lain. diantara jalan agar keharmonisan berumah tangga tetap terjaga adalah kesetiaan suami kepada istrinya dan sebaliknya. menyeleweng kepada lain orang merupakan hantaman besar bagi rumah tangga, dan sekali hantaman rasanya bisa merubah bangunan tersebut menjadi puing puing berserakan, anak terlantar, agama hilang, kepercayaan mati dan masih banyak lagi yang akan dikorbankan oleh ketidak setiaan tersebut. bagi sang istri, memiliki satu suami adalan tuntunan baku dalam agama. istri tidak bisa memiliki 2 apalagi 3 orang suami, itu dikarenakan bahwa kasih sayang istri tak bisa terbagi kepada yang lain. beda halnya dengan sang suami, dalam al-Qur'an kita temukan ayat ayat yang menjelaskan tentang bolehnya poligami. jika suami merasa bahwa keharmonisan rumah tangga mulai redup, ia kadang merasa bahwa kasih sayang sang istri sudah tidak seperti dulu lagi, sehingga ia merasa membutuhkan kasih sayang yang lain, dengan jalan yang dibenarkan oleh agama, yaitu nikah lagi atau poligami. namun menurut hemat kami, bahwa poligami bukanlah solusi bagi ketidak harmonisan dalam rumah tangga, tidak juga menjadi solusi bagi suami yang merasa kehilangan kasih sayang istri yang lama. poligami meski dibolehkan secara syariat, namun dampat akan muncul dari poligami tersebut malah menjadi negatif. semisal talak (cerai), dibolehkan secara syariat, namun akibat yang akan mucul setelah itu kebanyakakan adalah penyesalan belaka, sehingga hukum talak tersebut tergolongkan boleh tapi dibenci oleh Allah swt. demikian juga halnya dengan poligami, suami akan susah untuk menyeimbangkan antar kewajiban dan hak, jika kewajiban ia terhadap istri yang satu saja terbengkalai, maka berpoligami justru akan menambah masalah. sebaiknya bagi suami untuk sesegera mungkin memperbaiki keharmonisan rumah tangganya dengan memperhatikan hak dan kewajibannya. poligami bukanlah pintu ajaib doraemon yang bisa menyelesaikan maslah keluarga, namun dengan intripeksi diri, dan berusaha memenuhi hak dan kewajibannya pada istri adalah kunci untuk memperbaiki keharmonisan rumah tangga. poligami tidak lain akan memecah pikiran sang suami, ia akan susah untuk berbuat adil kepada istri-istrinya, baik dalam hal nafkah bathin maupun nafkah zaahir seperti rumah dan makanan. cukuplah satu istri kita, asalkan kita bisa sama sama saling menuntun, berusaha meraih ridha dan restu ilahi. setialah pada satu istri karna pada kenyataannya poligami bagi kita hanya akan menambah beban, dan Allah tidak ingin kita menambah beban sendiri. bahkan yang menambah beban diri sendiri bukanlah termasuk hamba yang taat. sayangilah istri kita satu-satunya, untaikan kata kata indah ditelinganya disetiap kali bangun dari tidur, lantunkan bacaan al-Qur'an disaat-saat luang bersamanya, sayangi dan bimbinglah ia, pujilah ia karna kebaikannya dan maafkan karna kesalahannya, hadiahkan kata sayang untuknya sebagai hadiah ulang tahunya, ajak ia untuk kita sama sama membina anak yang soleh dan solehah. indahnya ke3 unsur rumah tangga tersbut jika didasari dengan iman dan penuh percaya kepada Allah swt. satu istri untuk selamanya, bersamanya meraih gelar "penghuni syurga" , dan anak yang soleh sebagai tambahan amal ibadah kita. poligami sekali lagi, halal namun sebaiknya tidak pernah kita lakukan, sebab ridha istri yang solehah serta doanya adalah bekal kita untuk mencari nafkah dan motifasi kita untuk lebih maju. POLIGAMI >>>> NO |