...:: Wellcome At Bahraen Blog ::...
 
 
Saturday, February 17, 2007
Apakah Manusia Mukhayyar atau Musayyar ?

manusia diciptakan oleh Allah swt dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bahkan kadang ada yang merasa hidupnya senantiasa dalam kekurangan, disebagian pihak malah mereka beranggapan bahwa dirinya diciptakan dengan kelebihan yang luar biasa, sehingga mereka memandang rendah orang lain.

Bagi mereka yang diberikan kelebihan dan kekurangan tersebut, telah Allah bekali dengan Akal sebagai batu loncatan dalam berfikir dan Al-Qur'an sebagai pedomannya. Dan dalam menentukan hidup mereka telah diberikan hak untuk berusaha dan bekerja. Diantara mereka ada yang mengejar untuk bias hidup nyaman di akherat dan tidak sedikit yang angkuh, hanya mau hidup nyaman didunia saja tanpa memikirkan sedikitpun tentang akherat.

Begitulah selintas pandang penulis tentang manusia dari satu sisi. Dan dari sisi lain, ada permasalahan penting yang dihadapi oleh manusia yaitu tentang hakekat perbuatan yang mereka lakukan. Apakah semua langkah dan perbuatannya murni dari kehendaknya ataukah ada campur tangan sang maha pencipta ? jika kita membuka kembali sejarah ulama terdahulu, ternyata mereka juga menghadapi dan telah memikirkan masalah ini. Namun, istilah yang mereka pakai adalah, apakah manusia itu Mukhayyar atau Musayyar ? dengan kata lain, apakah manusia itu memiliki pilihan sendiri untuk berbuat ataukah segala tindakan mereka sebenarnya adalah tindakan sanga maha pencipta ?. dan baik menurut penulis untuk memakai kedua istilah tersebut, agar tidak banyak membuat kata, serta lebih mudah untuk difahami.

Baiknya kita perjelas dahulu apa makna dari kedua istilah tersebut :

Mukhayyar : dari kata Ikhtiyar yang artinya usaha sendiri.

Musayyar : dari kata Istiyar yang artinya dikendalikan.

Maka :

Mukhayyar berarti memiliki kuasa penuh dalam berbuat, tanpa ada campur tangan orang lain, baik itu manusia, jin, malaekat maupun Tuhan itu sendiri.

Musayyar berarti bahwa segala tindakan dan perbuatan kita dikendalikan oleh Allah, ketika kita berbuat sesuatu, bukanlah kita yang berbuat melainkan Allah swt.

Jika keduanya sudah bisa kita fahami dengan jelas, maka masuklah kita kedalam pembahasan inti, yaitu apakah manusia itu Mukhayyar ataukah Musayyar ?

Dalam hal ini, guru kami, yaitu Maulana syekh Mukhtar Ra, telah berkata " manusia itu Mukhayyar ketika ia bisa melakukan perbuatan dan tahu betul tentang perbuatannya. Dan manusia itu Musayyar ketika ia tidak bisa melakukan perbuatan atau tidak tahu tentang perbuatannya. "

Kalam beliau adalah pijakan kita dalam menyimpulkan dan menyelesaikan masalah ini.

Jadi kapan manusia dianggap Mukhayyar ?

Manusia dianggap Mukhayyar ketika ia mampu melakukan suatu peruatan baik itu perbuatan baik maupun perbuatan yang tidak baik. Shalat misalnya, telah Allah wajibkan bagi orang Muslim yang Baligh, dan Berakal. Maka jika seorang Muslim yang telah memiliki kriteria tersebut enggan dan tidak mau shalat, padahal dia mampu untuk shalat dan tahu tata cara shalat, berarti dia telah memilih untuk ingkar terhadap perintah Allah. Ketika Allah melarang manusia untuk berzina, lalu dengan kemampuan dan ilmu yang ia miliki tentang larangan itu, lalu ia langgar, berarti ia telah memilih untuk melanggar larangan Allah, dan tidak ada sangkut paut sama sekali dengan perbuatan Allah. Memang segalnya Allah yang ciptakan, namun tidak hanya demikian, tapi Allah juga memberikan manusia ikhtiyar untuk memilih, dan syaratnya hanya 2, yaitu mampu dan tahu. Disinilah kemudian ada Hisab (timbangan di hari kiamat). Sebab jika manusia mampu dan tahu kemudian dia melakukan suatu perbuatan, berarti itu murni perbuatan dan kehendaknya. Jika yang ia lakukan adalah kebikan, maka timbangannya akan berat , sebaliknya jika yang ia lakukan adalah kemungkaran maka timbangannya akan ringan.

Lalu kapan manusia itu dianggap Musayyar ?

Manusia dianggap Musayyar, ketika ia tidak mampu melakukan suatu perbuatan dengan kehendaknya sendiri atau ia tidak tau tentang hukum atau tata cara perbuatan tersebut. Jadi ketika hilang salah satu dari 2 syarat ikhtiyar, yaitu mampu dan tau, maka ketika itu juga dia telah masuk kedalam golongan orang orang yang musayyar. Orang gila misalnya, ia mampu untuk berzina dan mampu juga untuk menghindarkan diri tapi dia tidak tau apa yang dia lakukan, disebabkan akalnya yang hilang. Maka dalam hal ini dia tidak akan dihitung perbuatannya. Orang kaya, ia memiliki kemampuan untuk menunaikan ibadah haji, tapi ia tidak tau tata cara dalam berhaji, yang barangkali disebabkan karna ia baru masuk islam, atau ia mampu dari segi materi namun kesehatannya tidak mendukung, maka kewajibannya pun gugur, dan ia termasuk orang yang musayyar. Allah tidak akan bertanya, kenapa kamu tidak melaksakan rukun islam yang ke 5, karna Allah sendiri yang berkehendak untuk membuatnya sakit sehinggaa ia tidak mampu melakukan ibadah haji tersebut. Demikian seterusnya.

Golongan manusia :

  1. Golongan manusia yang bisa musayyar dan bisa mukhayyar. Ini umum dirasakan oleh manusia.
  2. Golongan manusia yang hanya musayyar saja, seperti para rasul, nabi dan wali
  3. Golongan diluar manusia yang musayyar, seperti hewan, malaikat, anak kecil yang belum balig serta orang gila.

Penjelasan diatas adalah penjelasan tentang golongan manusia yang pertama. Jauh berbeda keadaannya dengan golongan manusia yang kedua, yaitu para rasul, nabi, dan wali. Mereka selama hidupnya selalu Musayyar. Seperti pena ditangan sang penulis. Mereka bahkan tidak mampu untuk berbohong ataupun lupa. Apalagi melakukan kesalahan dan dosa. Yang mereka lakukan dalam segala gerak-geriknya adalah kebaikan dan pahala. Merekalah orang pilihan. Didalam al-Qur'an Allah berfirman : "
وما تشااون إلا ان يشا اللة

: yang artinya dan tidaklah kalian berkehendak atas sesuatu melainkan itu adalah kehendak Allah. Dalam ayat yang lain " وما رميت إذ رميت ولكن اللة رمى : yang artinya, dan tidaklah kalian yang melempar ketika kalian melempar, melainkan Allah lah yang sesungguhnya melempar.

Dan masih banyak lagi ayat-ayat al-Qur'an yang menjelaskan kedudukan mereka sebagai golongan manusia yang senantiasa Musayyar selama hidupnya. Mereka tidak akan ditimbang dihari kiamat, sebab perbuatan mereka adalah perbuatan Allah, jadi tidak mungkin Allah akan bertanya sedangkan Allah sendiri yang berbuat.

Sedangkan golongan yang ketiga, yaitu golongan hewan dan malaikat, mereka juga golongan yang senantiasa musayyar. Hewan tidak akan ditimbang amalnya, karna hidup mereka hanya sampai didunia saja. Dan malaikat yang akan hidup sampai diakherat juga tidak akan ditimbang amalnya, karna semua yang mereka lakukan adalah kebaikan, persis dengan para rasul, nabi dan wali. Adapun iblis dan syaiton, mereka adalah makhluk terkutuk yang telah memilih keangkuhan menjadi pakaian mereka. Mereka termasuk yang mukhayyar, sebab dulu iblis pernah diminta untuk bersujud tapi ia enggan dan menolak, malah angkuh dan sombong.

Demikian sekelumit pembahasan tentang apakah manusia itu Musayyar atau Mukhayyar. Semoga ada manfaatnya. Dan apa-apa yang penulis sampaikan adalah amanah dari guru kami, maulana syekh Mukhtar Ra, yang harus kami sampaikan kepada orang lain.

posted by Saipul Bahraen @ 6:52 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 
ProfilQu

Photobucket - Video and Image Hosting
Saipul Bahraen, Lc

Live in Nasr City, Cairo-Egypt
Lahir di Lombok. s1 di universitas al-Azhar, Kairo. Bagi yang ingin berkenalan, silahkan email ke di idqu2006@yahoo.com

ArsipQu
Archives
Bacaan Arab
Nambah Wawasan
  • Kompas
  • Suaramerdeka
  • Burhamindo.tk
  • Gatra
  • Detik News
  • Liputan 6
  • Jawa Pos
  • Republika
  • Islam Liberal
  • Tempo
  • Astaga
  • Al Jazeera
  • Sharqal Awsat
  • Amr Khaled
  • Yusuf Qardlawi
  • Wikipedia
  • Monbiot
  • Maktabah
  • LSI
  • Antara
  • Radio Nederland
  • ICRP
  • Imparsial
  • ESQ
  • Forum Politisi
  • Sami Yusuf
Ingat Waktu
Pesan Anda
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Anda No
Ingat Hari

Get your own calendar
Waktu Shalat

Radio
KasKusRadio - Indonesian Radio
Keliling Blog
Universitas se Indonesia

Link Pribadi
Sponsor by
Free Blogger templates Blog Tutorial
Get Firefox!
Get Thunderbird!
Blogger Indonesia
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesiacenter>blog-indonesia
â??   Subscribe in NewsGator Online   Subscribe in Rojo   Add 'Blogger Indonesia A. Fatih Syuhud Weblog' to Newsburst from CNET News.com   Subscribe in FeedLounge   Add 'Blogger Indonesia A. Fatih Syuhud Weblog' to ODEO   Add to netvibes   Add to The Free Dictionary   Add to Bitty Browser   Add to Plusmo   Subscribe in NewsAlloy   Add to netomat Hub   Add Blogger Indonesia to Technorati Favorites!     A-List Blogger   Check Page Ranking   Free Shoutbox Technology Pioneer