...:: Wellcome At Bahraen Blog ::...
 
 
Sunday, December 31, 2006
Awal kalimat dimalam pertama



Bagi Mempelai Pria Menasehati mempelai perempuan agar hidup pada jalan Dan garis agama, merupakan hal yang paling utama dilakukan oleh mempelai laki-laki sebelum menjalani kehidupan selanjutnya.
Contoh nasehat mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan antara lain :

"Wahai dindaku sayang, aku dan engkau telah ditakdirkan Allah sebagai suami istri. Aku mencintaimu karena Allah, dan semoga engkau pun mencintaiku karena Allah. Kita telah berikrar dengan nama Allah, dengan disaksikan oleh orang-orang yang kita hormati dan kita cintai, bahwa aku dan engkau akan mengarungi bahtera rumah tangga dengan penuh cinta, kasih sayang, kerinduan dan saling mempercayai.

Dindaku sayang, aku punya kekurangan dan engkau punya kelebihan, Tutuplah kekuranganku dengan kelebihanmu dan akan kututup pula kekuranganmu dengan kelebihanku. Semoga Allah SWT menjadikan semua itu sebagai kekuatan kita dalam membentuk rumah tangga yang dirihoi-Nya.

Marilah, dinda dan aku selalu memohon kepada Allah SWT semoga segala kelebihan yang ada pada kita berdua menjadi rahmat bagi kita dann segala kekurangan kita tidak menjadi malapetaka bagi kita. Mari kita tegakkan syariat Allah dalam keluarga kita, anak-anak kita, dan lingkunganr umah tangga kita. Semoga Allah melimpahkan taufik, hidayah Dan rahmat karunia-Nya kepada kita berdua dan orang-orang yang kita cintai. Amiin...."

Nasehat ini disampaikan ketika mempelai laki-laki dipertemukan dengan mempelai perempuan.
posted by Saipul Bahraen @ 12:31 PM   0 comments
Apakah itu Awrad ?

Awrad adalah kalimat-kalimat zikir. dinamakan awrad sebab kalimat-kalimat tersebut senantiasa dibaca dan diamalkan terus menerus. seperti jika kita terbiasa bangun pagi lalu sikat gigi, maka pekerjaan tersebut juga dinamakan wird, karna terus menerus dikerjakan pada waktu yang sama dihari yang berbeda. demikian juga dengan zikir dan selawat yang kita amalkan setiap selesai shalat ashar dan subuh yang sesuai dengan petunjuk seorang syekh, maka hal itu juga dinamakan wird atau awrad.

Didalam al-qur'an kita bisa menemukan kalimat wird, ketika Allah menceritakan bahwa sebuah sumur yang senantiasa didatangi oleh wanita wanita arab, sebagai tempat untuk mengambil air, maka kedatangan mereka yang sering kali ke sumur tersebut dipakai kata wird.ada didalam kisah nabi yusuf As.

itulah makna wird dalam artian yang luas, namun secara khusus wird itu berarti kalimat- kalimat suci yang dibaca oleh seorang murid atas petunjuk guru secara kontinyu, semisal sehabis ashar dan subuh.

Sumbernya ?
lalu darimana sumber wird atau kalimat-kalimat suci tersebut ? wird tersebut bersumber dari 2 sumber "
1. Assb'ul matsani ( wali kutb )
2. hadis. diantaranya hadis nabi yang berbunyi " aku telah diberikan 5 perkara oleh Allah, dimana tidak ada seorang nabi pun yang diberikan seperti itu selain aku, diantaranya " jawamiul kalim "

Manfaat awrad ?
jika awrad tersebut dilakukan dengan baik, niat yang ikhlas, maka pahalanya tentu akan kita dapatkan kelak didalam kubur dan ketika amal kita ditimbang, sebab sekian kali dan banyaknya Allah janjikan pahala bagi yang banyak berzikir dan syafaat bagi yang banyak berselawat kepada nabi.

Bagaimana memilih awrad ?
banyak kita temui awrad yang beragam kalimat dan pemiliknya, tidak sedikit diantara kita yang mengamalkannya dengan cara menghafal lewat buku awrad yang kita beli, banyak juga yang menggabung sendiri antara awrad milik si fulan dengan awrad milik si fulan, dan tidak sedikit yang pusing memilih awrad mana yang harus dan enak dibaca. sayyidah Aisyah pernah berkata " barang siapa yang tidak memilik syekh (guru) maka syetan adalah syekhnya" dengan kata lain bahwa syekh adalah musuh setan. maka mencari syekh, kemudian setelah menemukannya lalu mengikuti dan mentaatinya, dalam segala keadaan, termasuk jika syekh tersebut meminta kita untuk mengamalkan awrad yang beliau hadiahkan untuk kita. jadi awrad yang seharusnya kita amalkan adalah awrad yang memang datang dari seorang sykeh (wali Allah ), tempat kita berteduh dan wasilah kita kepada Allah swt, bukan sembarang awrad yang bisa kita dapatkan dibuku atau lewat internet. karna syekh adalah petunjuk kita, maka awrad juga adalah jalan kita untuk menuju Allah swt.
jelas sudah, bahwa awrad hanya boleh kita amalkan dengan izin guru dan petunjuknya. sebagai penangkal kita dari kejahatan syetan, seperti baygon sebagai penangkal kejahatan nyamuk. maka temukanlah seorang syekh, lalu ikuti, dan taati kemudian amalkan awrad yang diberikn kepada anda, karna itulah jalan dan petunjuk Allah swt.
jika anda sulit mencari syekh, maka marilah bersama kami, begabung bersama ditaman sufi, dibawah naungan wali mursyid, imamuz zaman, petunjuk kepada jalan Allah swt.
hadanallahu wa iyyakum ilaihi wassalamualaikum
posted by Saipul Bahraen @ 11:45 AM   0 comments
Doa seorang gadis

Doa seorang gadis....

Ya Allah...

Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya


Ya Allah....
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna


Ya Allah...
Aku juga meminta, buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya Bangga Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:


"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna."


Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan
Amin....
posted by Saipul Bahraen @ 11:42 AM   0 comments
Taslim li Syekh

Seorang murid bertanya kepada gurunya, maulana syekh.. ما حكم تسليمنا للشيخ ?“ wahai guru, bagaimanakah hukumnya kami bertaslim kepada guru ?”. pertanyaan tersebut membuat suasana pengajian semakin tenang, para murid dengan rasa tidak sabar ingin mendengarkan penjelasan dari sang guru. Dengan muka yang berseri dan sinar wajah yang memancarkan ketaqwaan dan keteduhan hati sang guru pun mulai menjawab pertanyaan si murid. Sang guru berkata “ wahai muridku, tidak ada istilah Taslim ila syekh, yang ada adalah Taslim li syekh,

berdasarkan firman Allah swt, “و رجل سلما لرجل”. Sesekali sang guru pun tersenyum kerah murid murid nya, dengan tatapan penuh ridho, dan si murid yang bertanya semakin tak bisa menahan ke ingintahuannya dari penjelasan sang guru. Kemudian sang guru melanjutkan penjelesannya dan berkata “bahwa TASLIM itu sudah sering sekali kita lakukan dalam kehidupan kita sehari hari, bahkan sudah merupakan hal yang biasa, contohnya seseorang yang ingin bercukur tentu akan menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada si pencukur, orang sakit juga akan menyerahkan dirinya kepada Dokter, bahkan seorang Mentri sekalipun, bila ia memmbutuhkan seseorang untuk memperbaiki kerusakan dikamar mandinya, maka ia harus menyerahkan semua urusannya kepada orang yang akan memperbaikinya, bila tidak, tentu pekerjaannya tidak akan selesai, jika mereka mampu menyerahkan diri kepada si pencukur, Dokter atau tukang bangunan, kenapa kita juga tidak menyerahkan diri dan berTASLIM kepada seorang guru atau syekh ? namun ketika ditujukan kepada seorang guru atau syekh, orang kemudian bertanya, apakah ini benar atau sesat ?. Suasana pengajian semakin sunyi dan tenang, entah mengapa, tak terdengar sedikitpun suara suara kecil, para murid kelihatan khusyu’ dan seolah olah tidak ingin mendengarkan suara lain kecuali suara gurunya, suasanya hening itu pun kemudian pecah setelah terdengar sang guru mulai menjelaskan lebih lanjut, dan sang guru pun menjelaskan bahwa penjelasan tentang Taslim itu juga senada dengan ayat " ati ullah wa ati urrosul wa ulil amri minkum.." dimana makna Amri itu sebenarnya mempunyai makna yang luas sekali, namun lebih banyak bermakna Sya’n atau urusan. jadi Ulil Amri itu adalah mereka yang mempunyai kemampuan dan urusan dibidangnya masing masing, semisal pengobatan, maka yang punya urusan dalam hal ini tentu Dokter, dalam hal tanaman juga ada yang mengusai dalam bidang itu, apalagi dalam hal agama, yang jelas jelas merupakan kebutuhan kita di dunia dan akherat, tentu juga ada yang terpilih dalam bidang ini, kemudian sang guru menambahkan, bahwa jika kita pergi ke Dokter, atau ke tukang bangunan misalnya, berarti kita menghormati dan menghargai kepandaian yang allah berikan kepada orang tersebut. akhirnya beliau mengatakan " TASLIM kepada syekh adalah wajib hukumnya dengan cara mentatati nya " berdasarkan perintah “ Ati ullah wa wati urrosul wa ulil amri minkum”.
Terakhir sang guru berkata kepada para muridnya “jika kalian berTaslim maka kalian akan SELAMAT, sebaliknya jika kalian tidak berTaslim maka kalian tidak akan mendapatkan apa apa “
Demikian cerita singkat yang dikutip dari kejadian nyata dalam sebuah majlis ilmu. Istilah Taslim ini sudah tidak asing lagi bagi yang banyak membaca buku buku karangan para sufi, sebab diantara syarat menuntut ilmu adalah dengan berTaslim apalagi dalam ber suluk kepada Allah swt. Kata Taslim adalah bentuk masdar dari Aslama – Yuslimu – Tasliman. Yang bermakna , menyerahkan diri sepenuhnya kepada sesuatu, seperti menyerahkan diri sepenuhnya kepada tuhan, agama, maupun guru. Jadi mari kita bertanya kembali, apakah jika kita berTaslim kepada hal hal lain dalam kehidupan keseharian kita boleh, kemudian kepada seorang guru sesat ?. Apa yang membedakan antara keduanya bahkan ketiganya, ataukah kita merasa bahwa kita sudah menjadi guru yang ingin agar orang lain lah yang berTaslim kepada kita ? ... Aqulu Qauli syikhi wa astagfirullaha li wa lakum
posted by Saipul Bahraen @ 11:39 AM   0 comments
Penyebab malapetaka

Sadar atau tidak sudah sekian banyak pemikiran manusia masuk kedalam otak kita, mereka menyuguhkan berbagai hasil experiment mereka untuk kemudian kita cerna lalu kita imani, padahal yang demikian itu adalah malapetaka bagi kita. Tahukah anda penyebab malapetaka tersebut ? penulis mencoba menguraikannya dengan ringkas dan jelas sebagai berikut :

1. Tidak adanya definisi yang tetap.
Dari sekian banyak istilah yang kita kenal , dari berbagai jenis ilmu pengetahuan, khususnya ilmu agama, seperti Ilmu Tauhid, Fiqih, Tasawuf, Hadis sampai Ilmu Al-Qur'an, kita masih menemukan banyak perbedaan para ulama' dalam mendefinisikan istilah tertentu. Mengapa kita tidak bisa sepakat seperti halnya para pecinta musik yang tetap berpegang dengan tangga nada yang sama yaitu : DO RE MI dstrnya, atau kita bisa mencontohi pakar timbangan, karna mereka juga sepakat berapa berat satu kilo, satu ton , dan sebagainya. Justru kita sebagai pecinta ilmu Allah dalam mendifinisikan istilah yang ada didalam Al-Qur'an atau Hadis saja sudah banyak berbeda, lalu bagaiman dengan masyarakat awam ? mereka harus memilih yang mana ? mengapa kita tidak bisa menetapkan definisi yang jami' dan mani' dan itu bisa diterima dan diterapkan oleh semua umat islam ?. jadi menurut penulis, awal dari penyebab malapetaka yang sampai memecahkan umat adalah karna kita masih berselisih dalam mendefinisikan makna dan istilah baik itu yang ada didalam Al-Qur'an maupun didalam Hadis. Ada satu solusi bagi kita semua agar selamat dari malapetaka ini, solusinya ada di No 2. simaklah.

2. Bertanya bukan pada ahlinya.
Diantara penyebab malapetaka kedua adalah seringnya kita bertanya atau mencari rujukan kepada orang yang bukan ahlinya. Jika hal ini juga terjadi dalam kehidupan kita sehari hari, maka lihatlah hasilnya, contoh : jika anda dalam perjalanan menuju malaysia, anda ke malaysia berniat untuk mengunjungi teman lama anda yang sudah anda kangeni, sesampai di air port, bedakan hasil jika anda ingin dijemput oleh teman anda sendiri atau jika anda jalan sendiri mencari alamat teman anda. Jika anda jalan sendiri mencari alamat teman anda, maka berbagai rintangan tentu akan anda temui, mungkin anda bisa naik taxi, tapi apakah sopir taxi tersebut sebaik yang anda kira, jangan lihat karna mereka tau jalan, tapi waspadalah anda akan dibawa keliling yang akhirnya anda akan dikenai bayaran mahal dan anda akan menyesal setelah bertemu dengan teman anda sendiri lalu menceritakan kejadian tersebut kepadanya, beda dengan yang kedua, yaitu jika teman anda sendiri yang datang menjemput anda, lalu membawa anda sampai kerumahnya, bahkan tidak sedikit kemungkinan anda akan dibawa melewati lorong-lorong kecil sehingga mempercepat sampainya anda ketujuan. Dua perbedaan tersebut mengindikasikan tiga hasil yang berbeda, pertama anda memegang alamat yaitu Al-Qur'an, tapi anda tidak punya petunjuk tepat seperti teman anda dan teman anda laksana Rasul atau Nabi yang memang diutus untuk menjadi petunjuk jalan kepada Allah swt. Lalu lorong-lorong kecil sebagai jalur cepat yang tidak anda lewati adalah laksana Awrad (kalimat-kalimat suci) yang Allah berikan kepada Hambanya yang soleh yang kemudian kita pakai untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Kedua, anda memegang alamat teman anda yaitu Al-Qur'an, lalu anda dijemput dan diantar langsung oleh teman anda yang anda yakini bahwa teman anda tidak akan salah jalan, itu laksana Rasul, Nabi atau Wali mursyid, lalu lorong-lorong kecil tersebut adalah Awrad yang dipakai menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah oleh anda dan Wali mursyid tersebut. Jadi ingatlah 2 hal, anda punya Al-Qur'an tapi anda tidak bertanya kepada ahlinya sehingga anda salah jalan, dan anda memiliki bahkan menghafal Al-Qur'an lalu anda juga menanyakan kepada ahlinya, lalu anda akan mendapatkan ketenangan, dan jalan yang benar.
Lalu kepada siapa kita bertanya ?
Allah sudah menyebutkan didalam Al-Qur'an tentang tugas seorang Rasul yaitu, untuk menjelaskan kepada manusia, apa apa yang Allah turunkan kepada mereka yaitu Al-Qur'an. Namun saat ini Rasulullah tidak ada bersama kita, tapi bukan berarti Allah juga membiarkan kita tersesat tak tau tempat bertanya, melainkan Allah juga mengutus bagi kita, tepatnya disetiap 100 tahun seorang Mujaddid atau Wali Mursyid sebagaimana yang Rasulullah sabdakan " sesungguhnya Allah mengutus bagi sekelompok umat, pada tiap 100 tahun, seorang Mujaddid, yang akan memberikan penjelasan tentang urusan agamanya ". jadi jelaslah sudah tugas Rasul sebagai petunjuk, dan seorang Mujaddid atau Wali Muryid ( " dan barang siapa yang sesat, maka engkau (wahai Muhammad) tidak akan menemukan baginya seorang Wali Mursyid ") sebagai ganti atau khalifah Rasulullah, karna tidak ada nabi atau Rasul setelah nabi Muhammad saw. Jika kita sudah menemukan Wali Mursyid, maka yakinlah jalan anda tidak akan sesat, dan beliau akan mengantar anda kejalan Allah melewati jalan yang lurus dan cepat.

3. Tidak ada dalil.
Dalam segala hal, kita tentu membutuhkan dalil atau bukti keesahan suatu perkara, jika kita masuk kedalam ruang persidangan, maka kita akan menemukan para penuntut dan pembela mengemukakan perkara mereka dan dikuatkan dengan dalil mereka masing masing. Jika dalam hal perkara peradilan mereka membutuhkan dalil yang kuat, maka tak heran jika dalam hal perkara agama kita tentu membutuhkan dalil yang kuat yang ada didalam Al-Qur'an dan hadis. Namun, tahukah anda kenapa dalil ini juga menjadi penyebab malapetaka ?
Karna kita terlalu berselisih dalam hal-hal furu'iyah.kita sepakat tentang dalil asli, seperti wajibnya mandi junub, tapi kita sering berbeda pendapat dalam hal-hal furu'iyah seperti bolehkah mandinya diganti tayamum ? penyebab ketiga ini cukup membuat kaum muslimin terpecah menjadi sekian banyak golongan, karna masing masing berbeda pendapat dalam hal-hal yang seharusnya masih bisa kita tetap dalam satu pendapat. Maka, marilah kita tetap berpegang pada satu dalil asli, dan tidak membuat perpecahan melalui masalah masalah furu'iyah seperti bolehnya kunut subuh atau tidak. Jika pegangan kita tetap pada Al-Qur'an dan hadis lalu yang menjelaskan kepada kita adalah seorang Wali Mursyid, maka kita tidak akan terpecah karna hal sepele.
4. Tidak mengetahui makna lafaz-lafaz dalam Al-quran dan Hadis yang menyebabkan hilangnya makna.
Secara sederhana, banyak kita temukan bahkan kita baca sehari hari kalimat-kalimat didalam Al-Qur'an maupun Hadis, tentang lafaz-lafaz yang bebeda ataupun yang sama. Namun kebanyakan kita tidak mengetahui maknanya, lalu malah merujuk kepada kamus, seharusnya kamuslah yang merujuk kepada Al-Qur'an, karna Al-Qur'an adalah landasan bahasa arab. Seperti lafaz, sirotul mustaqim, ma' (air), kaum, umat, wali mursyid dll kita temukan didalam Al-Quran dan memiliki makna tertentu bahkan ada yang berbeda satu dengan yang lain. Jadi ketidak tahuan makna lafaz-lafaz didalam Al-Qur'an akan menyebabkan malapeta besar, karna akan menyebabkan hilangnya makna Al-Qur'an yang benar dan akibatnya akan menyesatkan kaum muslimin dari jalan yang benar menuju jalan yang salah. Perhatikanlah !!!
5. Memposisikan yang khusus bersama yang umum.
Ini banyak kita temui dalam kitab-kitab tafsir Al-Qur'an, baik yang turast maupun yang ashry. Contoh kecil adalah menyamakan antara Wali Allah dengan manusia biasa, bahkan ironisnya lagi, mereka menyamakan diri dengan Rasul atau nabi, mereka mengatakan bahwa Rasul dan nabi bisa saja salah seperti kita, atau mereka adalah manusia biasa seperti kita. Dan ini adalah penyebab malapetaka yang sangat besar, tidak cukupkah Allah berfirman untuk Rasulnya " bahwasanya Allah dan malaikatnya berselawat kepada Rasulullah, maka berselawatlah kalian wahai orang-orang mukin kepadanya ". atau ayat yang menyatakan " aku tidak bersumpah dengan nama negri ini (mekkah) sedangkan engkau berada di negeri ini " itulah pujian Allah kepada Rasulnya, lalu dimana pujian Allah kepada kita, sehingga kita menyamakan diri dengan RasulNya ?. jadi Rasulullah tidak lah sama dengan kita, demikian juga Nabi dan wali, sebab mereka ma'sum dari salah dan dosa, karna mereka adalah tinta polpen ditanga Tuhan, polpen tersebut akan menulis apa saja sesusai dengan keinginan pemegangnya, demikian juga halnya para Rasul, nabi dan Wali. Jika demikian maka akankah mereka dihisab dan ditanya ini itu kelak diakherat ? sesungguhnya yang berhak ditanya adalah Allah sebagai penggerak mereka, lalu adakah yang bertanya kepada Allah, mengapa anda begini dan begitu ? sama sekali tidak, Allah berhak untuk berbuat semaunya, karna Ia tidak ditanya, sedangkan kitalah yang ditanya. Jadi bedakanlah antara hamba amr (penerima taklif) seperti kita dengan hamba irodah (pena ditanan Tuhan) seperti para Rasul, Nabi dan Wali.
6. ketidaktahuan makna-makna dari lafaz yang satu.
Memang ditetapkan dalam syariat, bahwa tidak ada hukum bagi yang tidak tau, tapi perkara ini tidak hanya sampai disini, karna ketidak tahuan ini mereka justru membuat diri mereka seolah-olah tau, lalu membuat makna yang salah sehingga akhirnya mencelakakan umat. Penting untuk diketahui bahwasanya didalam Al-Qur'an banyak kita dapati satu lafaz yang sama berada dikalimat yang berbeda, dan ini menunjukkan bahwa lafaz itu memiliki makna yang berbeda, meski ia satu bentuk kata. Seperti lafaz ma' bisa bermakna air, air mani, air minum bahkan bermakna ruh, kemudian um bisa bermakna ibu dan asal. Demikian seterusnya, dan ini sangat perlu untuk didalami, sebab jika hal ini disepelekan makan akan menyebabkan malapetaka yan besar bagi umat. Maka rujukan kita adalah Wali mursyid yang memiliki makna yang benar dari Allah yang maha besar.
Demikian sekilas tentang penyebab-penyebab terjadinya malapetaka yang saat ini kita temui bahkan sudah ada sejak lama. Jika kita tidak bijaksana menyaikapinya, maka kita juga bisa terjerumus kedalamnya, dan akhirnya bisa menjerumuskan orang lain wal iyazubillah. Maka pegangan kita sebagai penunjuk adalah Wali mursyid, tapi siapakah Wali mursyid itu ????? akan kami jelaskan dalam judul yang lain, insyallah.
Hadanallahu wa iyyakum ilal wali al Mursyid
Aqulu qauli haza waastagfirullah li walakum
posted by Saipul Bahraen @ 11:35 AM   0 comments
Sedikit mengenal Rasulullah saw

A. Nasab

- Beliau adalah Sayyidina Muhammad saw bin sayyidina Abdullah bin sayyidina Abdul Muttalib bin sayyidina Hasyim bin sayyidina Abdi Manaf bin sayyidina Qusay bin sayyidina Kilab bin sayyidina Murroh bin sayyidina Ka'ab bin sayyidina Ka'ab bin sayyidina Lu'ai bin sayyidina Gholib bin sayyidina Fihr bin sayyidina Malik bin sayyidina Nadhr bin sayyidina Kinanah bin sayyidina Khuzaimah bin sayyidina Mudrikah bin sayyidina Ilyas bin sayyidina Mudhr bin sayyidina Nizar bin sayyidina Ma'ad bin sayyidina Adnan bin sayyidina Hamisa' bin sayyidina Haml bin sayyidina Bant bin sayyidina Qaidar bin sayyidina Ismail bin sayyidina Ibrahim alaihimussalam…


Allah telah memilih dari keturunan Nabi Ibrahim yaitu Nabi Ismail as. Dan Allah juga memilih dari keturunan Nabi Ismail yaitu Bani Kinanah, dan Allah memilih dari Bani kinanah kaum Quraisy dan memilih dari kaum Quraisy yaitu Bani hasyim dan Allah memilih dari Bani Hasyim yaitu Sayyidina Rasulullah saw ( HR Muslim)

B. Nama-nama Rasulullah saw.

Telah bersabda Rasulullah saw " saya memiliki 5 nama, diantaranya (sayyidina) Muhammad, Ahmad, Al-Mahy yang artinya Allah menghapuskan kekufuran dengan sebabku, dan al-Hasyir artinya yang akan mengumpulkan manusia, dan al-Aqib " muttafaqun Alaih.

C. Paman-paman Rasulullah saw.

Diantara Paman beliau adalah : al-Harits, az-Zubair, sayyidina Abu Thalib, sayyidina Hamzah, Abu Lahab, Gaidaq, Maqum, Dharar, sayyidina al-Abbas, Qatsm dan Mughirah.

D. Bibi-bibi Rasulullah saw.

Dan diantara bibi-bibi beliau adalah : Ummu Hakim, sayyidahUrwah, sayydiah Atikah, sayyidah Sofiah, Umaimah dan Burroh.

E. Istri-istri Rasulullah saw.

- Sayyidah Khadijah binti Khuwailid
- Sayyidah Saudah binti Zam'ah
- Sayyidah Aisyah binti sayyidina Abi bakr asSiddiQ.
- Sayyidah Hafsah binti sayydina Umar bin Khattab
- Sayyidah Ummu salamah / hindun binti abi Umayyah
- Sayyidah Ummu Habibah / Ramlah binti abi Sufyan
- Sayyidah Zainab binti Jahsy
- Sayyidah Zainab binti al-Harits
- Sayyidah Sofiah binti Hay
- Sayyidah Maemunah binti al-harits

Sedangkan istri beliau sebagai hadiah untuk beliau adalah diantaranya :

- Sayyidah Mariah al-Qibtiah yang dihadiahkan oleh raha Mesir yang bernama Maquqas
- Sayyidah Raihanah binti Zaid
- Sayyidah Jamilah
- Dan pembantu yang dihadiahkan oleh Sayyidah Zainab binti Jahsy.

F. Putra-putri Rasulullah saw

- Sayyidina al-Qasim dan kunyah Rasulullah adalah Abu Qasim, Qasim adalah putra beliau yang pertama kali meninggal dunia dan sempat hidup bersama Rasulullah selama 2 tahun.
- Sayyidina Abdullah, yang suci dan baik, beliau dilahirkan pada masa islam.
- Sayyidina Ibrohim, beliau lahir dari sayyidah Mariah al-Qibtiyah, lahir pada tahun ke 8 H, dan dimaqamkan di pemakaman Baqi'
- Sayyidah Fatimah, nikah dengan sayyidina Ali bin Abi Thalib. Beliaulah putri Rasulullah yang paling mirip rupa dan kecantikan dengan Rasul.
- Sayyidah Zainab yang dinikiahi oleh abu al-As bin Rabi'
- Sayyidah Raqiyyah
- Sayyidah ummu Kalsum keduanya dinikahi oleh sayyidina Utsman bin Affan dengan demikian beliau digelari " dzun nurain (pemilik 2 cahaya). Beliau menikahi sayyidah Ummu kalsum sepeninggal sayyidah Ruqayyah.
· semua putra-putri Rasulullah saw, lahir dari sayyidah Khadijah kecuali sayyidina Ibrahim yang lahir dari sayyidah Mariah al-Qibtiyah..




posted by Saipul Bahraen @ 11:09 AM   0 comments
Tangan - tangan Allah
Suatu hari saya ditanya oleh mursyid saya dalam sebuah pertemuan rutin, atau majlis ta'lim, dengan pertanyaan diatas. Saya kaget dan bingung untuk menjawab, karma ketidak tahuan saya mencoba untuk diam sambil menyimak, tapi rupanya mursyid saya kembali bertanya, dan saya kembali berfikir untuk menjawab. Memang saya pernah membaca didalam al-Qur'an, bahwa Allah swt pernah berfirman :

10. Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu Sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. tangan Allah di atas tangan mereka, Maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah Maka Allah akan memberinya pahala yang besar.

dan rasulullah juga pernah bersabda " tangan Allah bersama jamaah " tapi apakah benar tangan disini berarti tangan seperti tangan yang kita punya ? saya sempat bertanya pada diri sendiri, tapi bingung. Mursyid saya kembali menegur, " ayo coba jawab ", saya beranikan diri untuk menjawab " ada " Cuma itu yang bisa saya jawab. Lalu mursyid saya mengatakan " hati hati karna jika kamu jawab iya, kamu bisa jatuh kepada syirik dan jika kamu bilang tidak, maka kamu bisa jatuh kepada ingkar, lalu bagaimana jalan tengahnya ? dengarkan baik baik" saya pun mulai mendengarkan, berharap semoga saya bisa faham, lalu beliau mulai menjelaskan " didalam al-Qur'an Allah swt berfirman " Tangan Allah diatas tangan mereka" demikian juga rasulullah saw pernah bersada " tangan Allah bersama jamaah", sekali lagi benarkah tuhan memiliki tangan ? jika kalian Cuma menjawab iya, maka kalian salah, begitu juga jika kalian menjawab tidak, kalian juga salah, karna jawabannya adalah keduanya. Ketika kalian ditanya, dengan tangan mana kalian bertepuk ? tentu salah jika kita jawab kiri saja, atau kanan saja, sebab kiri dan kanan sama sama melakukan tepukan, demikian juga jika kalian ditanya siapakah orang tua kalian ? salah juga jika kita jawab bapak saja, atau ibu saja, melainkan kedua duanya. Nah... demikian juga dengan jawaban untuk pertanyaan ini, jawabannya adalah : tuhan memiliki tangan dan tidak. Tangan yang Allah miliki bukanlah tangan pada zatNya, waliyazubillah, melainkan tangan pada hamba pilihanNya, seperti tangan para Rasul, nabi atau wali. Coba perhatikan ayat Qur'an diatas, Allah berfirman " tangan Allah diatas tangan mereka ", ayat ini turun ketika Rasulullah membaiat para sahabat dan ketika itu tangan rasulullah berada paling atas, sehingga Allah berfirman "diatas tangan mereka" bukan " diatas tangan kalian" sebab jika Allah berfirmah " tangan Allah diatas tangan kalian" maka Rasulullah masuk kedalam golongan "kalian" tapi sebaliknya, Allah ingin menjelaskan kepada kita, bahwa " tangan Allah (tangan Rasulullah) diatas tangan mereka ". namun jangan salah memahami, jangan sampai kalian beranggapan bahwa Allah bersemayang didalam jasad para Rasul, nabi ataupun wali, tidak, sama sekali tidak, tapi tangan para Rasul,nabi dan wali adalah tangan Allah, karna tangan mereka ibarat polpen diatas kertas, apalah dayanya polpen jika tangan yang menggerakkannya. Selanjutnya Allah juga tidak memiliki tangan, artinya Allah tidak memiliki tangan pada zatNya, sebab kita tidak tau bahkan dilarang untuk sekedar memikirkan zatNya, apalagi sampai berani mengatakan zat Allah memiliki tangan, waliyzubillah, karna jika kita sampai berani mengatakan seperti itu, maka kita tak ubahnya seperti kaum Nasrani. " kami yang hadir saat itu begitu kagum dengan ilmu yang beliau sampaikan, rasa penasaran ingin tau jauh lebih banyak lagi membuat saya bertanya kembali " bisakah guru berikan kami contoh , agar kami bisa lebih gampang untu memahaminya " beliau langsung menjawab " contoh kecil, jika saya mengatakan bahwa mobil yang parkir didepan itu adalah Mobil saya, maka apa apa yang ada didalamnya juga milik saya, jika saya lepas perangkatnya, maka saya masih bisa bilang, ini kaca mobil saya, ini kursi mobil saya, ini spion saya, ini stir saya dan seterusnya, itu karna saya sudah memiliki semuanya, maka bagain bagian kecilnya pun menjadi milik saya, dan kesemuanya tidak termasuk bagian dari saya melainkan milik saya. Beda dengan hidung saya, mata saya, tangan saya, saya memilikinya tapi hidung, mata dan tangan adalah bagian dari saya. Jadi... apa apa yang saya miliki terbagi menjadi dua :
1. Bentuknya kepemilikan (nasab milkiyyah)
2. Bentuknya bagian atau anggota (nasab juziyyah)
Maka ketika Allah berfirman " tangan Allah diatas tangan mereka " bukan berarti tangan zat Allah yang menjadi bagian dari zatNya, melainkan tangan yang Allah miliki. Didalam ayat yang lain Allah berfirman :

1. Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang Telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
jika Allah telah memiliki Rasulullah secara kesulurhan maka apapun yang rasulullah miliki juga milik Allah, tangan, mata, bahkan kaki. Dalam sebuah hadis rasulullah pernah bersabda " tidaklah seseorang mendekatkan diri dengan mengerjakan ibadah sunnah hingga aku mencintainya....... maka aku adalah tangannya, mata dan kaki yang ia pakai berjalan " jadi tangan para rasul, nabi dan wali adalah tangan Allah, tapi sekali lagi bukan tangan bagian dari zatNya, melainkan tangan miliknya yang jelas terpisah dengan zatNya." Subhanallah, kami hanya bisa taajub mendengarkan penjelasan beliau, dan tak sampai disini, beliau kembali menjelaskan " ingatkah kalian kisah nabi Musa bersama sayyidin Khidr As, ketika dalam perjalanan, nabi Musa dikagetkan dengan berbagai macam kejadian, diantaranya adalah, ketika sayyidina Khidr membunuh anak kecil, salahkah beliau? Apakah Allah berfirman bahwa karna perbuatannya ini beliau diazab dan dimasukkan kedalam neraka ? ataukah malah Allah menjadikan beliau sebagai guru bagi Nabi Musa as. Jadi tangan yang membunuh itu bukan tangan atas kehendak beliau, melainkan itulah tangan milik Allah, dan terserah Allah mau dibunuh atau diapain, tangan sayyidina khidr adalah tangan milik Allah dan anak kecil itu adalah ciptaanNya, tidak ada yang akan menggugat sayyidan Khidr, karna jika kalian menggugatnya berarti kalian juga menggugat Allah, sedangkan Allah tidak ditanya kenapa begini dan begitu, melainkan kitalah yang ditanya kenapa kamu begini dan begitu.

23. Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.
Demikian juga ketika nabi Musa membunuh pemuda mesir lalu melarikan diri, perbuatan itu juga tidak dianggap kriminal, sebab tangan yang membunuh adalah tangan milik Allah saw. Tapi jangan samakan tangan rasul, nabi atau wali dengan tangan kalian, jika sampai terjadi , maka kalian bisa kena hukuman kisos, atau penjara seumur hidup ".
Tak terasa sudah malam, meski kami duduk sekian jam, tapi malam itu kami merasa puas sekali, tak ada hidangan yang paling enak se enak hidangan kekasih Allah, tidak ada ilmu seindah ilmu Allah, dan terimakasih guru.
Diakhir kata, mursyid saya berkata " ini semua saya dapatkan dari maha guru kita, maka berterimakasihlah kepada beliau dan kepada Allah saw" terimakasih guru, sebab denganmulah kami bisa meniti jalan yang benar, terimakasih, dan hanya hadiah bacaan fatehah yang bisa kami kirimkan.
Sekian dan wassalam.
Uballigukum risalati robbi wa huwa lakum nasihun Amin
posted by Saipul Bahraen @ 10:58 AM   0 comments
Antara kaum dan Ummat

Antara kaum dan Ummat

Mengkaji khazanah dan kandungan Al-Quran adalah suatu ibadah yang tiada tara, sebab tuntutan bagi kita bukan hanya untuk membacanya tapi lebih dari itu memahami, mengkaji lebih lebih lagi mengamalkannya. Namun mengkaji Al-Qur'an tidaklah sama dengan mengkaji kitab-kitab turats seperti Risalah punyanya imam Syafi'i, atau Muwattto' milik imam Maliki. Keunggulan dan kelebihan Al-Qur'an merupakan satu mukjizat agung yang masih ada sepanjang zaman.

Satu hal penting yang harus kita pegang adalah, bahwa tidak semua orang mampu mengkaji dan semaunya mengkaji. Seorang muslim yang baik adalah yang mau mengakui kekurangannya, dan mau berguru kepada orang alim, yang telah dikaruniai ilmu, bahkan semua ilmu. Bukan hanya ilmu fisika, biologi atau yang kita sebut dengan ilmu dunia, tapi juga ilmu fiqh, tasauf, tafsir atau yang kita sebut dengan ilmu akherat. Berpegang kepada kebodohan yang kita miliki adalah sumber mala petaka, dan penawarnya adalah berguru kepada seorang Syekh, orang alim, pewaris Sayyidina Rasulullah saw.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mencurahkan sedikit dari ilmu Syekh, Alim, pewaris Nabi, yaitu tentang perbedaan Kaum dan Ummat.

Kata Kaum banyak kita temukan dalam al-Qur'an, demikian juga kata Ummat, ini mengindikasikan bahwa dua kata tersebut memiliki makna yang berbeda satu dengan yang lain. Jika kita telusuri ayat demi ayat yang tercantum didalamnya kata Kaum, maka sering kita temukan Kaum ini bermakna lebih luas, universal, dan mencakup didalamnya Ummat.

Mari kita datangkan contoh didalam al-Qur'an tentang Kaum, diantaranya, firman Allah Swt :

ô‰s)s9 $uZù=y™ö‘r& %·nqçR 4’n<Î) ¾ÏmÏBöqs% tA$s)sù ÉQöqs)»tƒ (#r߉ç7ôã$# ©!$# $tB Nä3s9 ô`ÏiB >m»s9Î) ÿ¼çnçŽöxî þ’ÎoTÎ) ß$%s{r& öNä3ø‹n=tæ z>#x‹tã BQöqtƒ 5OŠÏàtã ÇÎÒÈ

59. Sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), Aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).

-

x‹sƒªB$#ur ãPöqs% 4Óy›qãB .`ÏB ¾Ínω÷èt/ ô`ÏB óOÎgÍhŠÎ=ãm WxôfÏã #Y‰|¡y_ ¼ã&©! î‘#uqäz 4 óOs9r& (#÷rttƒ ¼çm¯Rr& Ÿw öNßgßJÏk=s3ムŸwur öNÍk‰Ï‰öhtƒ ¸x‹Î6y™ ¢ çnrä‹sƒªB$# (#qçR%Ÿ2ur šúüÏJÎ=»sß ÇÊÍÑÈ

148. Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara. apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? mereka menjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka adalah orang-orang yang zalim.

-

4’n<Î)ur yŠqßJrO öNèd%s{r& $[sÎ=»|¹ 3 tA$s% ÉQöqs)»tƒ (#r߉ç7ôã$# ©!$# $tB Nà6s9 ô`ÏiB >m»s9Î) ¼çnçŽöxî ( ô‰s% Nà6ø?uä!$y_ ×puZÍh‹t/ `ÏiB öNä3În/§‘ ( ¾Ínɋ»yd èps%$tR «!$# öNà6s9 Zptƒ#uä ( $ydrâ‘x‹sù ö@à2ù's? þ’Îû ÇÚö‘r& «!$# ( Ÿwur $ydq¡yJs? &äþqÝ¡Î0 öNä.x‹äzù'u‹sù ë>#x‹tã ÒOŠÏ9r& ÇÐÌÈ

73. Dan (Kami Telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka shaleh. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya Telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. unta betina Allah Ini menjadi tanda bagimu, Maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih."

Demikian diantara ayat al-Qur'an yang mencatat kata Kaum, dan masih banyak lagi ayat ayat lain, bahkan sekitar 100 ayat lebih mengutip kata Kaum tersebut.

Selanjutnya mari kita lihat ayat ayat al-Qur'an yang mengutip kata Ummat, diantaranya, firman Allah swt :

öNçGZä. uŽöyz >p¨Bé& ôMy_̍÷zé& Ĩ$¨Y=Ï9 tbrâßDù's? Å$rã÷èyJø9$$Î/ šcöqyg÷Ys?ur Ç`tã ̍x6ZßJø9$# tbqãZÏB÷sè?ur «!$$Î/ 3 öqs9ur šÆtB#uä ã@÷dr& É=»tGÅ6ø9$# tb%s3s9 #ZŽöyz Nßg©9 4 ãNßg÷ZÏiB šcqãYÏB÷sßJø9$# ãNèdçŽsYò2r&ur tbqà)Å¡»xÿø9$# ÇÊÊÉÈ

110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Ÿwur (#q™7Ý¡n@ šúïÏ%©!$# tbqããô‰tƒ `ÏB Èbrߊ «!$# (#q™7Ý¡uŠsù ©!$# #Jrô‰tã ΎötóÎ/ 5Où=Ïæ 3 y7Ï9ºx‹x. $¨Y­ƒy— Èe@ä3Ï9 >p¨Bé& óOßgn=uHxå §NèO 4’n<Î) NÍkÍh5u‘ óOßgãèÅ_ó£D Oßgã¥Îm7t^ã‹sù $yJÎ/ (#qçR%x. tbqè=yJ÷ètƒ ÇÊÉÑÈ

108. Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, Karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.

y#ø‹s3sù #sŒÎ) $uZ÷¥Å_ `ÏB Èe@ä. ¥p¨Bé& 7‰‹Îgt±Î0 $uZ÷¥Å_ur y7Î/ 4’n?tã ÏäIwàs¯»yd #Y‰‹Íky­ ÇÍÊÈ

41. Maka bagaimanakah, apabila kami mendatangkan seseorang saksi (Khalifah rasulullah) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (para khalifah).

Cukup enam ayat diatas menjadi rujukan kita dalam memahami perbedaan antara Kaum dan Ummat. Lebih jauh kita telusuri, bahwa selain kata Kaum itu sifatnya Universal juga sering disifati dengan hal hal yang tidak baik. Ibarat air sungai yang masih kotor, namun jika sebagiannya sudah disaring, maka tentu akan menjadi bersih. Demikian juga dengan Kaum, Allah menyebut mereka dengan sifat yang tidak baik dalam banyak ayat, misalnya :

uä!$y™ ¸xsWtB ãPöqs)ø9$# z`ƒÏ%©!$# (#qç/¤‹x. $uZÏG»tƒ$t«Î/ öNåk|¦àÿRr&ur (#qçR%x. tbqãKÎ=ôàtƒ ÇÊÐÐÈ

177. Amat buruklah perumpamaan Kaum, yaitu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.

ôMt/¤‹x. ãPöqs% ?yqçR tûüÎ=y™ößJø9$# ÇÊÉÎÈ

105. Kaum Nuh Telah mendustakan para rasul.

ª!$#ur Ÿw “ωöku‰ tPöqs)ø9$# tûüÏJÎ=»©à9$# ÇËÎÑÈ

258. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

#sŒÎ*sù |M÷ƒuqtGó™$# |MRr& `tBur y7tè¨B ’n?tã Å7ù=àÿø9$# È@à)sù ߉ôJptø:$# ¬! “Ï%©!$# $oY9¤ftR z`ÏB ÏQöqs)ø9$# tûüÏJÎ=»©à9$# ÇËÑÈ

28. Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu Telah berada di atas bahtera itu, Maka ucapkanlah: "Segala puji bagi Allah yang Telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim."

Sedangkan Ummat dipuji oleh Allah juga dalam banyak ayat, seperti :

öNçGZä. uŽöyz >p¨Bé& ôMy_̍÷zé& Ĩ$¨Y=Ï9 tbrâßDù's? Å$rã÷èyJø9$$Î/ šcöqyg÷Ys?ur Ç`tã ̍x6ZßJø9$# tbqãZÏB÷sè?ur «!$$Î/ 3 öqs9ur šÆtB#uä ã@÷dr& É=»tGÅ6ø9$# tb%s3s9 #ZŽöyz Nßg©9 4 ãNßg÷ZÏiB šcqãYÏB÷sßJø9$# ãNèdçŽsYò2r&ur tbqà)Å¡»xÿø9$# ÇÊÊÉÈ

110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Èe@à6Ï9ur 7p¨Bé& ×Aqߙ§‘ ( #sŒÎ*sù uä!$y_ óOßgä9qߙu‘ zÓÅÓè% OßgoY÷t/ ÅÝó¡É)ø9$$Î/ öNèdur Ÿw tbqßJn=ôàムÇÍÐÈ

47. Tiap-tiap umat mempunyai rasul; Maka apabila Telah datang Rasul mereka, diberikanlah Keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.

Jadi, sebagaimana yang penulis dapatkan dari ilmu seorang syekh, pewaris nabi, bahwa perbedaan antara Kaum dan Ummat adalah,

Kaum : sekelompok manusia yang dikirim kepada mereka seorang Rasul atau

khalifah Rasulullah sedangkan mereka enggan untuk percaya bahkan

mengingkari, dan tidak ada bagi mereka diakherat kelak kecuali

penyesalan.

Ummat : sekelompok kecil dari kaum tersebut yang beriman, dan mengikuti

risalah seorang Rasul atau khalifah Rasulullah saw, dan bagi mereka

adalah kebahagiaan diakherat kelak.

Sedari sekarang, kenalilah baik baik Rasulullah dan ajarannya untuk kita imani dan kita ikuti, demikian juga dengan pewaris beliau atau yang disebut dengan khalifah Rasulullah. Jika dulu Rasulullah diutus hanya 63 tahun, dan tiada rasul atapun nabi setelah beliau, tapi ada khalifah yang dimulai dari sayyidina Abu bakr sampai akhirnya ke sayyidina Mahdi al-muntazor. Kesemuanya wajib kita imani dan kita taati, segala perintahnya berarti juga perintah Rasul yang kemudian kembali kepada perintah Allah semata.

Pabila kita mempetakan antara Kaum dan Ummat, maka bentuknya seperti lingkaran 1, 2 dan 3, dan titik ditengahnya. Titik yang ditengah adalah Rasulullah, sebab beliau adalah asal muasal kejadian semua makhluq, kemudian lingkaran pertama adalah lingkaran Ummatan Wasathon, yaitu para Khalifah Rasulullah, baik itu khalifah sebelum maupun sesudah, kemudian lingkaran kedua adalah lingkaran Ummat, yaitu pengikut para Ummatan Washaton, dan lingkaran terakhir adalah lingkaran Kaum. Kelak dihari kiamat, ketika Allah hendak mengadili semua manusia, maka tiap tiap Ummat akan dipanggil sesuai dengan nama imamnya, atau khalifah yang ia ikuti, dan rasulullah akan menjadi saksi atas mereka. Sedangkan orang orang munafiq atau kaum tersebut, tidak mampu berbuat apa apa kecuali menyesal dan meminta pertolongan kepada para Khalifah namun tiada kata diakhir rasa kecuali penyesalan. Dalam hal ini Allah berfirman :

tPöqtƒ ãAqà)tƒ tbqà)Ïÿ»uZßJø9$# àM»s)Ïÿ»oYßJø9$#ur šúïÏ%©#Ï9 (#qãZtB#uä $tRrãÝàR$# ó§Î6tGø)tR `ÏB öNä.͑qœR Ÿ@ŠÏ% (#qãèÅ_ö‘$# öNä.uä!#u‘ur (#qÝ¡ÏJtFø9$$sù #Y‘qçR z>ΎÛØsù NæhuZ÷t/ 9‘qÝ¡Î0 ¼ã&©! 7>$t/ ¼çmãZÏÛ$t/ ÏmŠÏù èpuH÷q§9$# ¼çnãÎg»sßur `ÏB Ï&Î#t6Ï% Ü>#x‹yèø9$# ÇÊÌÈ

13. Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan Berkata kepada orang-orang yang beriman: (khalifah rasulullah) "pandangilah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu". dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.

Maka bahagialah bagi para pecinta rasul dan pecinta pewaris beliau. Diakhir kata, penulis ingin menegaskan sekali lagi bahwa menjadi kaum itu mudah namun menjadi Ummat itu susah, sebab hati kita hitam karna tumpukan dosa dan kesalahan, maka datangilan orang orang pilihan Allah, karna hanya mereka yang bertugas untuk membersihkan hati kita yang akhirnya bisa menerima cahaya masuk yaitu para Auliyaullah, pewaris para nabi, ulama pada zamannya. Jadilah Ummat dan janganlah masuk kedalam golongan kaum yang merugi diakherat kelak.

Uballigukum risalati robbi wa huwa lakum nasihun amin


posted by Saipul Bahraen @ 10:30 AM   0 comments
ProfilQu

Photobucket - Video and Image Hosting
Saipul Bahraen, Lc

Live in Nasr City, Cairo-Egypt
Lahir di Lombok. s1 di universitas al-Azhar, Kairo. Bagi yang ingin berkenalan, silahkan email ke di idqu2006@yahoo.com

ArsipQu
Archives
Bacaan Arab
Nambah Wawasan
  • Kompas
  • Suaramerdeka
  • Burhamindo.tk
  • Gatra
  • Detik News
  • Liputan 6
  • Jawa Pos
  • Republika
  • Islam Liberal
  • Tempo
  • Astaga
  • Al Jazeera
  • Sharqal Awsat
  • Amr Khaled
  • Yusuf Qardlawi
  • Wikipedia
  • Monbiot
  • Maktabah
  • LSI
  • Antara
  • Radio Nederland
  • ICRP
  • Imparsial
  • ESQ
  • Forum Politisi
  • Sami Yusuf
Ingat Waktu
Pesan Anda
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Anda No
Ingat Hari

Get your own calendar
Waktu Shalat

Radio
KasKusRadio - Indonesian Radio
Keliling Blog
Universitas se Indonesia

Link Pribadi
Sponsor by
Free Blogger templates Blog Tutorial
Get Firefox!
Get Thunderbird!
Blogger Indonesia
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesiacenter>blog-indonesia
â??   Subscribe in NewsGator Online   Subscribe in Rojo   Add 'Blogger Indonesia A. Fatih Syuhud Weblog' to Newsburst from CNET News.com   Subscribe in FeedLounge   Add 'Blogger Indonesia A. Fatih Syuhud Weblog' to ODEO   Add to netvibes   Add to The Free Dictionary   Add to Bitty Browser   Add to Plusmo   Subscribe in NewsAlloy   Add to netomat Hub   Add Blogger Indonesia to Technorati Favorites!     A-List Blogger   Check Page Ranking   Free Shoutbox Technology Pioneer